Lingkungan Mars lebih bersahabat bagi
kehidupan dibandingkan keadaan Planet Venus. Namun begitu, keadaannya tidak cukup
ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara yang
rendah, ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar karbondioksida,
menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu pernapasan jika ingin tinggal
di sana. Misi-misi ke planet merah ini, sampai penghujung abad ke-20, belum
menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun yang amat sederhana.
Planet ini memiliki 2 buah satelit,
yaitu Phobos dan Deimos. Planet ini mengorbit selama 687 hari
dalam mengelilingi matahari. Planet ini juga berotasi. Kala rotasinya 25,62
jam.
Di planet Mars, terdapat sebuah fitur
unik di daerah Cydonia Mensae.
Fitur ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas nampak
sebagai sebuah wajah manusia. Banyak
orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang telah lama musnah di Mars,
walaasa kini, telah terbukti bahwa fitur tersebut hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.
Ciri fisik
Geologi
Berdasarkan pengamatan
orbit dan pemeriksaan terhadap kumpulan meteorit Mars, permukaan Mars terdiri
dari basalt. Beberapa bukti menunjukkan bahwa sebagian
permukaan Mars memunyai silika yang lebih kaya daripada basalt biasa, dan
mungkin mirip dengan batu-batu andesit di Bumi. Sebagian
besar permukaan Mars dilapisi oleh debu besi(III) oksida yang memberinya
kenampakan merah. Saat ini Mars tidak memunyai medan magnet global. namun
hasil pengamatan menunjukkan bahwa sebagian kerak planet termagnetisasi, dan
medan magnet global pernah ada di masa lalu. Salah satu teori yang diumumkan
pada tahun 1999 dan diperiksa ulang pada Oktober 2005 (dengan bantuan Mars
Global Surveyor)
menunjukkan bahwa empat miliar tahun yang lalu, dinamo Mars berhenti berfungsi dan
mengakibatkan medan magnetnya menghilang.]Ada pula teori
bahwa asteroid yang sangat besar pernah menghantam Mars dan mematikan medan
magnetnya. Inti Mars, yang jari-jarinya diperkirakan sebesar 1.480 km, terdiri
dari besi dan 14-17% sulfur. Inti besi sulfida ini cair. Lapisan di
atas inti Mars adalahmantel silikat yang
membentuk banyak objek tektonik dan vulkanik di Mars, tetapi saat ini mantel
tersebut sudah tidak aktif. Di atas lapisan mantel adalah kerak, yang ketebalan
rata-ratanya sekitar 50 km, dan ketebalan maksimumnya 125 km. Saat pembentukan
Tata Surya, Mars terbentuk dari cakram protoplanet yang mengelilingi
Matahari Matahari. Planet ini punya ciri kimia yang berbeda karena letaknya di
Tata Surya. Unsur dengan titik didih yang rendah seperti klorin, fosfor, dan
sulfur ada dalam jumlah yang lebih besar daripada di Bumi. Unsur-unsur tersebut
kemungkinan dihalau dari daerah yang dekat dengan Matahari oleh angin matahari muda yang kuat.
Setelah terbentuk,
planet-planet melewati masa "Pengeboman Berat Akhir". Bekas tubrukan dari
masa tersebut dapat dilihat di 60% permukaan Mars. 40% permukaan Mars
adalah bagian dari cekungan yang diakibatkan oleh tubrukan objek sebesar Pluto empat miliar tahun yang lalu. Cekungan
di belahan utara Mars yang membentang sejauh 10.600 km ini kini dikenal
dengan nama cekungan
Borealis.sejarah
geologi Mars dapat dibagi menjadi beberapa masa, tetapi berikut adalah tiga
masa utama:
§
Masa Noachis (dinamai dari Noachis Terra): Pembentukan permukaan
tertua Mars, antara 4,5 miliar hingga 3,5 miliar tahun yang lalu. Permukaan
dari masa Noachis ada dalam banyak kawah tubrukan yang besar. Tonjolan Tharsis, dataran tinggi vulkanik,
diduga terbentuk pada masa ini. Pada akhir masa ini banjir besar juga terjadi.
§
Masa Hesperia (dinamai dari Hesperia Planum): 3,5
miliar tahun yang lalu hingga 2,9–3,3 miliar tahun yang lalu. Masa ini ditandai
dengan pembentukan dataran lava.
§
Masa Amazonis (dinamai dari Amazonis Planitia): 2,9–3,3 miliar tahun
yang lalu hingga sekarang. Olympus Mons terbentuk pada
periode ini, dan begitu pula aliran lava lain.
Aktivitas geologi masih
berlangsung di Mars. Athabasca Valles merupakan tempat mengalirnya
lava sejak 200 juta tahun yang lalu. Air mengalir di graben yang disebut Cerberus Fossae sekitar 20 juta tahun
yang lalu, yang merupakan tanda-tanda terjadinya intrusi vulkanik. Pada 19
Februari 2008, citra yang diabadikan oleh Mars Reconnaissance Orbiter menunjukkan bukti
terjadinya longsor di tebing setinggi 700 m.
Tanah
Berdasarkan data dari wahana Phoenix,
tanah Mars terdiri dari unsur seperti magnesium, sodium, potasium, dan klorida. Nutrien tersebut dapat ditemui di
kebun Bumi dan penting dalam pertumbuhan tanaman. Percobaan yang dilakukan oleh wahana
Phoenix menunjukkan bahwa tanah Mars punya pH sebesar 8,3, dan mengandung garam perklorat.
Warna bubuk di Tharsis Tholus (di tengah kiri
gambar).
Warna bubuk dapat ditemui di seluruh Mars.
Seringkali warna bubuk baru muncul di lereng curam kawah, palung, dan lembah.
Warna bubuk awalnya berwarna gelap, dan seiring berjalannya waktu, warnanya
menjadi semakin menjadi terang. Kadang-kadang warna bubuk muncul dalam ukuran
yang kecil, dan lalu melebar hingga ratusan meter. Warna bubuk juga mengikuti
tepi batuan. Berdasarkan teori yang banyak diterima, warna bubuk merupakan
lapisan tanah gelap di bawah yang muncul karena longsor atau badai debu. Ada pula penjelasan lain, yang
melibatkan air, dan bahkan pertumbuhan organisme.
Hidrologi
Es air dalam jumlah besar diduga
terperangkap di bawah lapisan kriosfer Mars. Data dari Mars Express dan Mars Reconnaissance Orbiter menunjukkan keberadaan es air yang
besar di kedua kutub (Juli 2005) dan
lintang tengah (November 2008). Wahana
Phoenix secara langsung mengambil sampel es air di Mars pada 31 Juli 2008.
Dari kenampakan permukaan Mars dapat
dilihat bahwa air pernah mengalir di permukaan planet tersebut. Saluran banjir
besar yang disebut saluran keluar (outflow channel) dapat ditemui
di 25 tempat, dan diduga merupakan tanda-tanda terjadinya erosi pada masa
lepasnya air dari akuifer di bawah tanah, meskipun struktur
tersebut juga diduga diakibatkan oleh glasier atau lava. Saluran termuda diduga terbentuk
sekitar beberapa juta tahun yang lalu.Di tempat lain, terutama di wilayah
tertua permukaan Mars, jaringan lembah yang bercabang menyebar di sepanjang
bentang alam. Ciri dan persebaran lembah tersebut menunjukkan bahwa lembah
tersebut dibentuk oleh limpasan permukaan yang diakibatkan oleh hujan atau salju
pada awal sejarah Mars. Aliran di bawah permukaan dan proses pengikisan tanah
dari lereng oleh air tanah yang ada di tepi sungai atau lereng bukit mungkin
memainkan peran tambahan di beberapa jaringan, namun hujan kemungkinan
merupakan penyebab utama.
Di Mars juga ada ribuan kenampakan di kawah dan dinding
lembah yang mirip dengan parit. Parit tersebut biasanya ada di dataran tinggi
belahan selatan. Sejumlah penulis menyatakan bahwa proses pembentukannya
memerlukan air, kemungkinan dari es yang mencair,
namun ada pula yang meyakini bahwa es
karbon dioksida dan pergerakan debu
kering-lah yang membentuknya. Parit-parit tersebut sangat muda,
bahkan mungkin masih aktif hingga sekarang. Ciri geologis lain, seperti delta
dan kipas alluvial, digunakan sebagai dasar untuk mendukung gagasan bahwa
Mars pada awalnya lebih hangat dan basah. Keadaan semacam itu memerlukan
keberadaan banyak danau di permukaan, dan untuk itu ada
bukti-bukti mineralogis, sedimentalogis, dan geomorfologis. Beberapa penulis bahkan menyatakan
bahwa pada masa lalu sebagian besar dataran rendah di utara merupakan samudra,
meskipun hal ini masih diperdebatkan. Bukti lebih lanjut bahwa air pernah ada
di permukaan Mars muncul dari pelacaktemuan beberapa mineral tertentu seperti hematit dan goetit, yang
kadang-kadang terbentuk saat air ada. Beberapa
bukti yang sebelumnya diyakini menunjukkan keberadaan cekungan dan aliran air
kuno telah ditampik oleh penilikan beresolusi tinggi oleh Mars Reconnaissance
Orbiter. Pada tahun 2004,Opportunity melacaktemu mineral jarosit.
Mineral ini hanya terbentuk jika ada air berasam, yang menunjukkan bahwa air
pernah ada di Mars.
Lapisan es kutub
Geografi
pengamatannya selama sepuluh tahun dan
menggambar peta pertama Mars. Daripada memberi nama, Beer dan Mädler menyebut
beberapa tempat dengan huruf. Saat ini, fitur-fitur di Mars dinamai dari
berbagai sumber. Fitur
albedo dinamai
dari mitologi klasik. Nama kawah yang lebih besar dari 60 kilometer
(37 mil) berasal dari ilmuwan, penulis, dan tokoh lain yang membantu
penelitian Mars. Kawah yang lebih kecil dari 60 km dinamai dari kota dan desa
di dunia dengan jumlah penduduk lebih kecil dari 100.000. Lembah besar dinamai
dari kata mars atau bintang dalam berbagai bahasa, sementara lembah kecil dari
sungai-sungai. Nama fitur albedo besar tetap dipertahankan, tetapi
kadang-kadang diperbaharui untuk melambangkan pengetahuan baru tentang sifat
fitur tersebut. Contohnya, Nix Olympica (salju Olympus) diubah menjadi Olympus
Mons (Gunung
Olympus). Permukaan
Mars seperti yang terlihat dari Bumi terbagi menjadi dua macam daerah, dengan
albedo yang berbeda. Dataran pucat yang dilapisi debu dan pasir yang kaya akan
besi oksida awalnya diduga sebagai 'benua' Mars dan diberi nama seperti Arabia
Terra (tanah
Arabia) atau Amazonis Planitia (dataran
Amazonian). Fitur gelap sebelumnya diduga sebagai laut, sehingga dinamai Mare
Erythraeum, Mare Sirenum dan Aurorae
Sinus. Fitur gelap terbesar yang dapat terlihat
dari Bumi adalah Syrtis
Major Planum.[71] Lapisan
es kutub utara yang permanen dinamai Planum
Boreum, sementara lapisan es kutub selatan disebut Planum
Australe.
Topografi tubrukan
Dikotomi topografi Mars cukuplah
mengejutkan: dataran utara yang diratakan oleh aliran lava berkebalikan dengan
dataran tinggi di selatan yang dipenuhi kawah akibat tubrukan pada masa lalu.
Penelitian pada tahun 2008 telah menghasilkan bukti untuk postulat yang
diusulkan pada tahun 1980 bahwa belahan utara Mars ditubruk oleh objek dengan
ukuran 1/10 hingga 2/3nya Bulan. Jika
ini benar, maka belahan utara Mars merupakan kawah tubrukan berukuran 10.600 x
8.500 km, menjadikannya kawah tubrukan terbesar di Tata Surya. Di Mars terdapat
sekitar 43.000 kawah dengan diameter 5 km atau lebih besar. Di antaranya yang terbesar adalah kawah Hellas, fitur albedo terang yang terlihat dari Bumi. Massa Mars lebih kecil, sehingga
kemungkinan objek bertubrukan dengan planet tersebut sekitar setengahnya Bumi.
Planet ini terletak lebih dekat dengan sabuk asteroid, sehingga kemungkinan
ditubruk oleh benda dari tempat tersebut meningkat. Mars juga lebih mungkin
ditubruk oleh komet berperiode kecil, seperti yang berada
di orbit Yupiter.[78] Meskipun begitu, ada lebih sedikit
kawah di Mars daripada Bulan karena atmosfer Mars melindunginya dari
meteor-meteor kecil. Beberapa kawah memunyai morfologi yang menunjukkan bahwa
tanah menjadi basah setelah meteor menubruk.
Situs
tektonik
Gunung berapi perisai Olympus Mons (Gunung Olympus) merupakan
gunung tertinggi di Tata Surya.[80] Ketinggiannya mencapai 27 km, atau
tiga kali lipat tinggi Gunung Everest yang hanya sekitar 8,8 km.[81] Gunung yang sudah tidak aktif ini
terletak di wilayah Tharsis, yang juga merupakan tempat berdirinya beberapa gunung
berapi besar lainnya.
Lembah besar Valles Marineris (dalam bahasa Latin berarti Lembah Mariner, juga
dikenal dengan nama Agathadaemon di peta kanal lama) memiliki panjang sekitar
4.000 km dan kedalaman hingga 7 km. Panjang Valles Marineris setara dengan
panjang Eropa dan terbentang di 1/5 sirkumferensia Mars. Jika dibandingkan, Grand Canyon di Bumi panjangnya hanya 446 km dan
kedalamannya hanya 2 km. Valles Marineris terbentuk akibat pembengkakan
wilayah Tharsis yang menyebabkan runtuhnya kerak di wilayah Valles Marineris.
Lembah besar lainnya adalah Ma'adim Vallis (Ma'adim dalam bahasa Ibrani berarti Mars). Lembah ini memiliki panjang
sebesar 700 km, lebar 20 km, dan kedalaman 2 km di beberapa tempat. Kemungkinan
Ma'adin Vallis pernah dialiri air pada masa lalu.[82]
Gua
Citra dari Thermal Emission Imaging System (THEMIS) di wahana Mars Odyssey telah menunjukkan tujuh pintu masuk
gua di belakang gunung berapi Arsia Mons.[83] Gua-gua tersebut, yang dinamai dari
orang yang dicintai para penemunya, secara keseluruhan dijuluki "tujuh
saudara perempuan."[84] Lebar pintu masuk gua tersebut
berkisar antara 100 hingga 252 m. Gua-gua itu diyakini memiliki kedalaman
antara 73 hingga 96 m. Cahaya tidak mencapai dasar sebagian besar gua, sehingga
kemungkinan gua-gua tersebut bisa lebih dalam lagi. Gua "Dena"
merupakan pengecualian; dasarnya dapat dilihat dan kedalamannya tercatat 130 m.
Bagian dalam gua tersebut mungkin terlindung dari mikrometeoroid, radiasi
ultraviolet, semburan matahari, dan partikel berenergi tinggi yang
menghujani permukaan planet.[85]
Atmosfer
Atmosfer Mars.Mars kehilangan magnetosfernya
4 miliar tahun yang lalu,[86] sehingga angin matahari bisa berhubungan
langsung dengan ionosfer, yang
mengakibatkan penurunan kepadatan atmosfer dengan mengupas atom-atom dari
lapisan luar.[86][87] Dibandingkan dengan Bumi, atmosfer di Mars cukup tipis. Tekanan atmosfer di permukaan
berkisar dari 30 Pa di Olympus Mons hingga lebih dari 1.155 Pa di Hellas Planitia,
dengan rata-rata tekanan di permukaan 600 Pa.[88] Tekanan permukaan di Mars pada saat terkuatnya sama
dengan tekanan yang dapat ditemui di ketinggian 35 km di atas permukaan
Bumi.[89] Ketinggian
skala atmosfer
Mars diperkirakan sekitar 10.8 km,[90] yang
lebih tinggi dari Bumi (6 km) karena gravitasi permukaan Mars hanya 38%
persen-nya Bumi.
Atmosfer Mars terdiri dari 95% karbon dioksida, 3% nitrogen, 1,6% argon, serta
mengandung jejak oksigen dan air.[5] Atmosfernya relatif berdebu dan
mengandung partikulat berdiameter 1,5 µm yang memberikan kenampakan kuning
kecoklatan di langit Mars saat dilihat dari permukaan.[91]
Metana telah dilacaktemu di atmosfer Mars
dengan fraksi mol sekitar 30 ppb.[92][93] Hidrokarbon tersebut muncul dalam plume luas, dan dilepas di wilayah yang
berlainan. Di utara pada pertengahan musim panas, plume utama mengandung 19.000
metrik ton metana, dengan kekuatan sumber sekitar 0,6 kilogram per detik.[94][95] Kemungkinan terdapat dua sumber lokal:
yang pertama terpusat di dekat 30° U, 260° B, dan yang kedua di dekat 0°, 310°
B.[94]Diperkirakan Mars menghasilkan 270 ton metana per tahun.[94][96]
Rentang waktu kehancuran metana
diperkirakan paling lama empat tahun Bumi dan paling pendek 0,6 tahun Bumi.[94][97] Pergantian cepat ini merupakan
tanda-tanda adanya sumber gas aktif di Mars. Aktivitas vulkanik, tubrukan
komet, dan keberadaan bentuk kehidupan mikrobial metanogenik diduga merupakan penyebabnya. Metana
dapat pula dihasilkan oleh proses non-biologis yang disebut serpentinisasi[b] yang melibatkan air, karbon dioksida,
dan mineral olivin.[98]
Iklim
Mars dari Teleskop Luar
Angkasa Hubble28 Oktober 2005.
Di antara semua planet di Tata Surya,
Mars adalah planet yang musimnya paling mirip dengan Bumi. Hal ini diakibatkan
oleh miripnya kemiringan sumbu kedua planet. Panjang musim di Mars itu sekitar
dua kalinya Bumi karena jarak Mars yang lebih jauh dari Matahari, sehingga
tahun di Mars lebih panjang (dua kalinya Bumi). Suhu permukaan Mars berkisar
antara −87 °C (−125 °F) pada musim dingin di kutub hingga −5 °C
(23.0 °F) pada musim panas. Luasnya rentang suhu ini diakibatkan oleh
ketidakmampuan atmosfer yang tipis untuk menyimpan panas matahari, tekanan
atmosfer yang rendah, danthermal inertia tanah Mars yang rendah.[99]
Jika Mars punya orbit yang seperti
Bumi, musimnya akan mirip dengan Bumi karena sumbu rotasinya mirip dengan Bumi.
Eksentrisitas orbit Mars yang relatif besar memberikan pengaruh yang besar.
Mars berada di dekat perihelion saat musim panas di belahan selatan
dan dingin di utara, dan di dekataphelion saat musim dingin di belahan selatan
adn musim panas di utara. Akibatnya, musim di belahan selatan lebih ekstrem dan
musim di utara lebih ringan. Suhu musim panas di selatan lebih hangat
30 °C (54.0 °F) daripada suhu musim panas di utara.[100]
Di Mars juga terdapat badai debu terbesar di Tata Surya. Badai-badai
tersebut dapat bervariasi, dari badai di wilayah kecil, hingga badai raksasa
yang berkecamuk di seluruh planet. Badai tersebut biasanya terjadi saat Mars
berada dekat dengan Matahari. Badai debu ini juga meningkatkan suhu global.[101]
Orbit dan rotasi
Rata-rata jarak Mars dari Matahari
diperkirakan sekitar 230 juta km (1,5 SA) dan periode orbitalnya 687 hari
(Bumi). Hari matahari (atau sol) di Mars
itu sekitar 24 jam, 39 menit, dan 35,244 detik. Tahun Mars sama dengan 1,8809
tahun Bumi, atau 1 tahun, 320 hari, dan 18,2 jam.
Kemiringan sumbu Mars itu sekitar
25,19 derajat, yang mirip dengan kemiringan sumbu Bumi. Akibatnya musim di Mars mirip dengan
Bumi, meskipun lamanya dua kali lipat karena tahunnya lebih lama. Saat ini
orientasi kutub utara Mars dekat dengan bintang Deneb. Mars telah melewati perihelionnya pada April 2009 dan aphelionnya Maret2010. Perihelion
berikutnya dilewati pada Maret 2011 dan aphelion selanjutnya Februari 2012.
Mars punya eksentrisitas
orbit sekitar 0,09; di antara tujuh planet lainnya di Tata Surya, hanya Merkurius yang menunjukkan eksentrisitas yang
besar. Pada masa lalu Mars punya orbit yang lebih bundar daripada sekarang.
Sekitar 1,35 juta tahun Bumi yang lalu, Mars punya eksentrisitas sekitar 0,002,
yang lebih rendah dari Bumi. Siklus
eksentrisitas Mars itu sekitar 96.000 tahun Bumi jika dibandingkan dengan
siklus 100.000 tahun planet Bumi. Mars
juga punya siklus eksentrisitas yang lebih panjang dengan periode 2,2 juta
tahun Bumi. Selama 35.000 tahun terakhir orbit Mars menjadi semakin eksentrik
karena pengaruh gravitasi planet lain. Jarak terdekat antara Bumi dan Mars akan
terus berkurang selama 25.000 tahun berikutnya.
Satelit Alami
Mars punya dua satelit alami yang relatif
kecil, yaitu Phobos dan Deimos.
Penangkapan asteroid merupakan hipotesis yang didukung, namun asal usul
satelit-satelit tersebut masih belum pasti. Kedua
satelit ditemukan pada tahun 1877 oleh Asaph Hall, dan
dinamai dari tokoh Phobos (panik/ketakutan) dan Deimos (teror) yang, dalam mitologi Yunani,
menemani ayah mereka Ares dalam
pertempuran. Ares juga dikenal sebagai Mars oleh orang Romawi.
Dari permukaan Mars, pergerakan Phobos
dan Deimos tampak sangat berbeda dari Bulan di Bumi. Phobos terbit di barat,
tenggelam di timur, dan terbit lagi dalam waktu 11 jam. Deimos, yang berada di
luar orbit sinkron-yang membuat periode orbitalnya sama
dengan periode rotasi planet-terbit di timur namun sangat pelan. Meskipun
periode orbital Deimos itu 30 jam, satelit tersebut butuh 2,7 hari untuk
tenggelam di Barat. Orbit Phobos berada di bawah ketinggian sinkron, sehingga gaya pasang surut dari planet Mars secara bertahap
merendahkan orbitnya. Dalam waktu 50 juta tahun satelit tersebut akan menabrak
permukaan Mars atau pecah menjadi struktir cincin yang mengitari planet. Asal
usul kedua satelit tersebut tidak banyak diketahui. Albedo yang rendah dan
komposisi kondrit karbon di kedua satelit tersebut dianggap
mirip dengan asteroid, sehingga mendukung hipotesis penangkapan. Orbit Phobos
yang tidak stabil menunjukkan penangkapan yang baru saja terjadi. Akan tetapi
keduanya memunyai orbit bundar dan sangat dekat dengan khatulistiwa; hal-hal
tersebut tidak biasa untuk objek yang ditangkap dan dinamika penangkapan yang
diperlukan untuk itu kompleks. Pertumbuhan pada awal sejarah Mars juga mungkin,
namun hipotesis tersebut tidak menjelaskan komposisi yang lebih mirip dengan
asteroid daripada Mars sendiri.
Kemungkinan ketiga adalah keterlibatan
objek ketiga atau semacam tubrukan. Bukti
terbaru menunjukkan Phobos memunyai bagian dalam yang berpori. Selain itu, komposisinya terdiri dari filosilikat dan mineral lain yang diketahui
berasal dari Mars. Bukti-bukti
ini mendukung hipotesis bahwa Phobos terbentuk dari materi yang berasal dari
tubrukan di Mars, yang mirip
dengan hipotesis mengenai asal usul Bulan. Meski spektra VNIR satelit-satelit Mars mirip dengan asteroid, spektra inframerah thermal Phobos dilaporkan tidak konsisten
dengan kondrit dari kelompok manapun.
Kehidupan
Berdasarkan pemahaman keterhunian planet, planet-planet yang punya air di permukaan merupakan planet yang layak
huni. Untuk mencapai hal tersebut, orbit suatu planet harus berada di dalam zona layak huni. Di Tata Surya, zona tersebut
terbentang dari setelah Venus hingga poros semi-mayor Mars. Selama perihelion Mars masuk ke
wilayah ini, namun atmosfer tipisnya mencegah air bertahan untuk waktu yang
lama. Bekas aliran air pada masa lalu menunjukkan potensi keterhunian Mars.
Beberapa bukti terbaru memunculkan gagasan bahwa air di permukaan Mars akan
terlalu berasam dan bergaram, sehingga sulit mendukung kehidupan. Kurangnya
magnetosfer dan tipisnya atmosfer Mars merupakan tantangan. Di permukaan planet
ini tidak banyak terjadi pemindahan panas. Penyekatan terhadap angin matahari rendah, sementara tekanan atmosfer
Mars tidak cukup untuk mempertahankan air dalam bentuk cair. Planet ini juga
hampir, atau bahkan sepenuhnya, mati secara geologis; berakhirnya kegiatan
vulkanik menyebabkan berhentinya pendaurulangan bahan kimia dan mineral antara
permukaan dengan bagian dalam planet. Bukti menunjukkan bahwa planet ini dahulu
lebih layak huni daripada sekarang, namun masih belum diketahui apakah organisme hidup pernah ada atau tidak. Wahana Viking pada pertengahan tahun 1970an membawa
percobaan yang dirancang untuk melacaktemu mikroorganisme di tanah Mars.
Percobaan tersebut membuahkan hasil yang positif, termasuk peningkatan
sementara CO2 pada
saat pemaparan dengan air dan nutrien. Tanda-tanda kehidupan masih
dipertentangkan oleh beberapa ilmuwan. Ilmuwan NASA Gilbert Levin menegaskan bahwa Viking telah
menemukan kehidupan. Analisis ulang data Viking telah menunjukkan bahwa
percobaan Viking tidak cukup mutakhir untuk melacaktemu kehidupan. Percobaan
tersebut bahkan bisa membunuh kehidupan. Percobaan
yang dilakukan oleh wahana Phoenix menunjukkan bahwa tanah Mars punya pH yang sangat basa, serta
mengandung magnesium, sodium, potasium, dan klorida. Nutrien tanah bisa mendukung
kehidupan, namun kehidupan masih harus dilindungi dari sinar ultraviolet. Di
laboratorium Johnson Space Center, bentuk-bentuk yang luar biasa telah ditemukan di meteorit Mars ALH84001. Beberapa ilmuwan mengusulkan bahwa bentuk geometrik
tersebut mungkin merupakan mikroba Mars yang telah terfosilisasi sebelum
meteorit itu terlempar ke angkasa akibat tubrukan meteor 15 juta tahun yang
lalu. Asal usul anorganik bentuk-bentuk tersebut juga telah diusulkan. Metana dan formaldehida yang baru saja dilacaktemu oleh
pengorbit Mars diklaim sebagai tanda-tanda kehidupan, karena senyawa kimia
tersebut akan segera hilang di atmosfer Mars. Ada
kemungkinan bahwa senyawa tersebut dihasilkan oleh aktivitas vulkanis dan
geologis, seperti serpentinisasi.
Astronomi di Mars
Ada juga beberapa fenomena terkenal di
Bumi yang juga ada di Mars, seperti meteor dan aurora. Transit Bumi akan terjadi pada 10 November 2084. Transit Merkurius dan Venus juga berlangsung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar