Rabu, 23 November 2011

contoh-contoh artikel


Nazaruddin dan Keteladanan di Hari Anak Indonesia
OPINI | 23 July 2011 | 07:47 http://stat.ks.kidsklik.com/statics/images3.5/icon01.jpg52 http://stat.ks.kidsklik.com/statics/images3.5/icon02.jpg1 http://stat.ks.kidsklik.com/statics/images3.5/icon03.jpgNihil

Anak Indonesia di tengah hari Anak 23 Juli ini, setiap hari disuguhkan keteladan kebohongan dan ketidakjujuran oleh manusia dewasa.
Suguhan media masa yang berlebihan tentang nyanyian Nazaruddin, bantahan Anas Urbaningrum dan petinggi demokrat lainnya merupakan keteladanan sulitnya membedakan antara kejujuran dan kebohongan. Terbongkarnya kasus sontek massal Siswa kelas VI SD Negeri Gadel II, Kecamatan Tandes, Surabaya, Jawa Timur, menunjukkan keteladanan kejujuran sudah tidak begitu penting. Anak tumbuh karena kasih sayang sehingga butuh teladan kejujuran dan kasih sayang. Perilaku elite politik yang korup, saling tuding dan fitnah mempertontonkan perilaku kebohongan merupakan pelajaran sangat buruk bagi anak. Kebohongan dan ketidak jujuran elite yang dipertontonkan di depan publik, secara langsung merupakan pembelajaran yang menyebabkan krisis keteladanan.
Terkait peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 23 Juli, dapat menjadikan momentum bagi seluruh bangsa ini untuk mengutamakan kepdulian terhadap hak anak. Menjadikan inspirasi untuuk melakukan pemenuhan anak sebagai faktor utama dalam pengambilan kebijakan publik dan tingkah laku kehidupan manusia dewasa.
Perlindungan anak Indonesia harus menjadi kepedulian dan merupakan tanggung jawab bersama orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan negara. Kepedulian terhadap anak adalah juga melakukan perlindungan anak berupa, pemenuhan hak-hak dasar yang meliputi hak agama, kesehatan, pendidikan dan sosial. Perlindungan anak dari kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi.
Bukan hanya hangatnya kasus nyanyian Nazaruddin tetapi terbongkarnya kasus sontek massal Siswa kelas VI SD Negeri Gadel, membuat harga kejujuran semakin mahal. Al siswa murid SD tersebut yang dikenal murid cerdas diminta gurunya memberikan
sontean kepada teman-temannya saat ujian nasional. Fenomena
menyedihkan ini justru telah dipaksakan mengotori kepolosan dan kejujuran dunia anak. Cerminan ini semakin menunjukkan bahwa saat ini untuk mencapai tujuanr
Harus menghalalkan segala cara termasuk merobohkan nilai kejujuran tersebut. Sayangnya ketidakjujuran tidak hanya mendominasi pada dunia politik dan dunia bisnis saja, tetapi sudah merasuk pada dunia pendidikan yang sangat luhur dan merampas
dunia anak yang penuh kepolosan
Selama ini di rumah, orang tua sudah berusaha mengajarkan kasih sayang dan kejujuran pada setiap anaknya. Tetapi media masa selalu mempertontonkan kekerasan dan ketidakjujuran oleh elit politik. Orang tua selalu meminta anak jujur, tapi di sekolah malah diajari untuk berbuat curang,
Kejujuran adalah mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran. Dalam kehidupan sehari-hari secara hukum tingkat kejujuran seseorang biasanya dinilai dari ketepatan pengakuan atau apa yang dibicarakan seseorang dengan kebenaran dan kenyataan yang terjadi. Bila berpatokan pada arti kata yang baku dan harafiah maka jika seseorang berkata tidak sesuai dengan kebenaran dan kenyataan atau tidak mengakui suatu hal sesuai yang sebenarnya, orang tersebut sudah dapat dianggap atau dinilai tidak jujur, menipu, mungkir, berbohong, munafik atau lainnya.
Peristiwa contek masal SD gasel dan kasus nyanyian Nazaruddin menunjukkan bahwa di jaman modern ini harga kejujuran semakin langka dan semakin mahal. Karena semakin mahal maka ketidakjujuran meraja lela dan menjadi hal yang biasa. Ketidakjujuran semakin tumbuh subur ditengah miskinnya jiwa murni kejujuran. Kejujuran yang semakin langka malah dianggap asing bagi sekelompok manusia yang sudah menafikkan luhurnya kejujuran.
Pemberitaan media masa yang berlebihan tentang nyanyian Nazaruddin adalah ancaman dari sekelompok masyarakat yang mulai mendewakan ketidakjujuran. Cerminan ini menunjukkan bahwa saat ini untuk
mencapai tujuan harus menghalalkan segala cara termasuk merobohkan nilai
kejujuran tersebut. Fatsun politik yang sering mengatakan bahwa ketidak jujuran dalam kepentingan yang lebih besar adalah sebuah filosofi yang masih harus terus dipersoalkan.
Goethe mengatakan kata bijaknya bahwa, orang yang berbohong itu sentiasa ingin melarikan diri sedangkan tiada seorang pun yang mengejarnya namun orang yang benar itu berani seperti singa. Tampaknya kata bijak tersebut semakin nyata di dunia penuh kepalsuan ini. Untuk menegakkan ejujuran yang semakin mahal harus
segarang dan berani seperti singa.
Melihat perkembangan dunia modern ini membuat nilai luhur semakin terabaikan.
Fakta inilah yang mulai membuat miris bila hal ini dikaitkan dengan kehidupan
anak. kejujuran memang harus dilatih sejak dini. Meski dengan kejujuran kadang akan mendatangkan manfaat dalam jangka pendek, tapi dalam jangka panjang akan menuai kehancuran. Kejujuran sepahit apapun yang akan dijalankan dan sebesar apapun resikonya akan membawa kebaikan, dan kebaikan akan membawa ke surga. Kejujuran hanya menyakitkan bagi dia yang telah mengabaikannya. Bila seseorang telah membiasakan diri dengan segala sesuatu perbuatan yang tulus dan ikhlas maka dia akan menuai kebahagiaan dan berada dalam pergaulan yang jujur.
Tetapi bagi seseorang yang sudah mendewakan ketidakjujuran maka sebenarnya ada perasaan terasing, perasaan terbuang dan terendahkan yang berkecamuk dalam otaknya. Bila kebaikan masih kuat dalam pikirannya, dia akan mendekat dan memandikan dirinya dengan air sejuk ketulusan dan keikhlasan yang sebetulnya telah lama
dirindukannya. Tetapi bila otaknya telah semakin keras akan berbagai perbuatan
mulia, dia akan menyingkir dengan upaya keras untuk melupakan kebaikan yang telah membuatnya gelisah. Buah dari melakukan kebohongan adalah kehinaan di dunia dan siksa di akherat. Kebohongan akan merusak segala hal dan akan memicu kemunafikan. Akibat dari kebohongan adalah cacian dan penyesalan. Orang yang selalu berbohong tidak punya rasa malu.


Diam membisu lebih baik daripada berbohong, lisan yang jujur awal dari kebahagiaan.
Dalam kehidupan ekonomi dan bisnis manusiapun nilai luhur kejujuran semakin tipis. Kebiasaan berbohong memicu kemiskinan dan kebohongan merupakan penghancur keimanan. Mengharapkan keuntungan dengan ketidakjujuran, adalah awal dari
kerugian. Bila ada harta yang bisa dicapai dengan ketidak-jujuran, itu berarti bahwa sebenarnya ada harta yang juga bisa dicapai dengan kebaikan, bila sesorang ihklas, sabar dan berjalan di arah yang benar. Dengan kejujurannya, orang yang jujur akan menduduki posisi yang tidak akan didapatkan orang -orang yang berbohong dengan kebohongannya.
Momentum hari anak dan banyaknya keteladanan buruk manusia, hendaklah sejak dini orang tua senantiasa mengajarkan kejujuran pada anak. Orangtua harus menjelaskan bahwa bahwa banyaknya kebohongan para elit politik bukan berarti terdapat krisis keteladanan. Masih ada manusia dan pemimpin jujur yang harus diteladani. Tidaklah pedang tajam di genggaman laki - laki yang gagah berani lebih mulia
daripada kejujuran. Kejujuran merupakan kemuliaan, meski engkau membencinya. Dan kebohongan adalah sebuah kehinaan, meski engkau menyenanginya. Barangsiapa yang memahami hakekat kebohongan, maka dia akan menaruh perhatian terhadap kejujuran.
Di masa depan kehidupan duniawi tampaknya akan semakin didominasi ketidak jujuran. Anak-anak yang berjiwa jujur akan terlindungi lagi dicintai, sementara orang yang berbohong terhina lagi direndahkan. Tidak ada pedang seperti kebenaran dan tidak ada pertolongan seperti kejujuran. Hendaklah anak-anak dijauhkan dari ketidakjujuran, meski kejujuran kadang sering merugikanmu. Namun niscaya kejujuran sangat bermanfaat bagi kehidupan dan langkah selanjutnya.
Sehingga anak harus diajarkan menjauhi kebohongan meski ia menguntungkan, namun sejatinya kebohongan merugikan. Hendaklah selalu berlaku jujur meski kejujuran akan membakar dengan api ancaman. Kejujuran adalah tiang agama, pilar etika, dan pangkal wibawa. Ketiganya tidak akan tegak kecuali dengan kejujuran. Bersabarlah dengan kejujuran. lambatnya datangnya kekayaan adalah ujian kejujuran manusia dan ujian ketekunan dan kerja keras seseorang dalam mencapai keberhasilan. Niat tulus, sabar dan kejujuran merupakan mutiara yang langka dalam kehidupan ini adalah modal kekayaan yang luar biasa. Selamat hari anak, buah hatiku. Jadikanlah kejujuran sebagai kendaraanmu, kebenaran sebagai senjata pamungkasmu dan niat yang tulus dan ihklas harus selalu mendominasi langkahmu.





Kompas cetak kemarin (Kamis, 10 Maret 2011) memberikan ulasan yang berbeda dibandingkan hari-hari biasa. Ada lembaran atau halaman khusus yang membahas masalah kejujuran dan korupsi. Bahkan, ulasan itu dituangkan dalam beberapa halaman. Sungguh isinya begitu menarik. Mengapa? Karena itu berkaitan dengan kebiasaan anak-anakku di rumah.
Sejak dini, kami (aku dan istri) menanamkan kejujuran kepada ketiga anakku. Kejujuran dalam arti bahwa anak harus mengenal tanggung jawab. Ia ada berada di tengah orang tua dan saudara-saudaranya. Ia harus belajar bertanggung jawab atas kelakuannya terhadap orang tua, saudara, dan lingkungan. Jadi, ia harus belajar menghargai jika ingin dihargai. Ada tiga bentuk kejujuran yang kutanamkan kepada anak, yakni kejujuran kepada Tuhan, kejujuran kepada diri, dan kejujuran kepada lingkungan.
Kejujuran kepada Tuhan
Disembah dan tidak disembah, Tuhan adalah Tuhan. Dia tidak membutuhkan bantuan manusia dan makhluk lainnya. Dia adalah Maha Mandiri dan Dia adalah Maha Perkasa. Dengan kekuasaan dan kekuatan-Nya, Dia menguasai alam raya (makrokosmos dan mikrokosmos). Namun, itu tidak berlaku sebaliknya bagi manusia. Oleh karena itu, anakku harus mengenal-Nya dengan baik.
Aku menanamkan kebutuhannya kepada Tuhan. Tanpa Tuhan, kita tidak bisa berbuat apa-apa. Tanpa Tuhan, kita tidak berkuasa atas sekecil apapun. Jadi, manusia mempunyai ketergantungan yang teramat sangat kepada Tuhan. Manusia butuh Tuhan, tetapi Tuhan tidak butuh manusia. Agar disayang Tuhan, ya mendekatlah kepada-Nya. Bagaimana mungkin permintaanmu akan dikabulkan Tuhan sementara kamu tidak mengenal-Nya?
Setiap pulang kerja, aku sering ditanya anak-anakku, “Aku pijetin, Pak?”
Mendengar pertanyaan itu, tentu saja aku mengangguk senang. Namun, di balik anggukan itu, aku sudah menangkap maksud anakku. Tumben bersikap begitu baik, sedangkan aku pun belum melepas sepatu. He..he..he… Dan itu benar: anakku minta dibelikan buku bacaan baru. Melihat kebaktiannya kepadaku, aku pun menuruti keinginannya. Begitu pula jika kita berdekatan kepada Tuhan. Keinginan kita pasti dituruti pula oleh-Nya.
Kejujuran kepada Diri
Suatu hari, aku mengajak anak pertamaku pergi ke kota Solo. Ada beberapa tujuan aku mengajaknya: menemaniku agar tidak mengantuk, mendidik, dan mengajarkan kejujuran sambil bepergian. Dengan ditemani anakku, aku menyopiri mobil dengan tenang. Aku sering ditanya sehingga aku pun tidak mengantuk. Lalu, aku mengenalkan etika berkendara: tidak boleh menggunakan HP, memberi kesempatan kepada pengendara lain jika ingin menyalip, atau berhenti untuk menolong ketika bertemu orang yang minta pertolongan.
Teramat kebetulan, hari itu, aku bertemu dengan seorang ibu yang memboncengkan dua anaknya. Di tengah gerimis hujan, motornya macet. Spontan, aku pun berhenti. Aku meminta anakku agar berada di mobil. Lalu, aku pun keluar untuk membantu ibu itu. Alhamdulillah, aku bisa membantu menghidupkan motornya. Dan terucaplah doa yang baik dari mulutnya: Terima kasih, Pak. Semoga keluarga Bapak baik-baik saja. Amin! Dari balik kaca mobil, anakku asyik melihatku. Lalu, aku menoleh ke arahnya sambil mengacungkan jempol tangan ke arahnya. Dan anakku pun tersenyum! (mirip sinetron, ya?)
Kepada anakku, aku menanamkan kejujuran ini. Pada intinya, anakku harus bersikap jujur bahwa ada pihak kedua ketika sendirian. Ada pihak ketiga ketika kita berduaan. Ada pihak keempat ketika kita bertiga dan seterusnya. “Anakku, kita tidak terlepas dari pengamatan Tuhan. Oleh karena itu, berhati-hatilah jika berbuat sesuatu. Jika kita ingin mendapat kebaikan, maka rajinlah berbuat baik!”
Kejujuran kepada Lingkungan
“Sakit nggak kalau kamu dicubit?” tanyaku suatu hari kepada anak pertamaku. Anakku tertunduk, lalu ia pun malah menangis. Mengapa? Karena adiknya juga menangis. Namun, penyebab menangisnya berbeda. Anak keduaku menangis karena mainannya rusak, sedangkan anak pertamaku menangis karena merusak mainan adiknya. Aku pun menatap tajam kepadanya. Oleh karena itu, terulurlah tangan anak pertamaku kepada adiknya sebagai tanda maaf karena telah menyakitinya. Jika tidak ingin disakiti, janganlah kita suka menyakiti orang lain.
Sering kita menonjolkan ego karena kita tidak bersikap jujur. Kita suka berdalih hak azasi manusia ketika kita berlaku sesuka hati tanpa peduli lingkungan. Kita berangan-angan bahwa kita hidup di planet Mars yang tidak berpenghuni. Lalu, seenaknya pula kita menghidupkan tape baru sekeras-kerasnya tanpa peduli tetangga yang sedang sakit gigi. Tetangga itu sedang sakit. Mana wujud rasa empati dan simpatimu kepadanya? Jika kamu berdalih bahwa tape itu milikmu, silakan kendalikan suaranya agar tidak masuk ke rumah orang lain. Nyatanya, bunyi tape yang keras itu masuk ke rumah tetangga, tanpa permisi pula. Jadi, penggunaan hak azasi kita dibatasi hak azasi orang lain. Kita harus peka lingkungan!
Demikianlah aku menanamkan kejujuran kepada keluargaku. Sungguh kisah di atas benar-benar terjadi. Ini bukan cerita rekaan. Ketiganya pernah kulakukan, bahkan hingga hari ini. Alhamdulillah, istri dan ketiga anakku mulai menikmati buah dari kejujuran itu. Senyata-nyata nikmat adalah kebahagiaan.
Selamat pagi dan selamat beraktivitas. Semoga kisah di atas menginspirasi kita agar menjadi pribadi yang lebih baik. Amin. Terima kasih.



Bencana Alam:
Ada sekitar 28 tenaga kerja Indonesia (TKI) yanh bekerja sebagai perawat (nurse) dan pekerja perawat (care workers) di daerah tsunami Jepang. 15 Di antaranya belum bisa dikontak.

Crisis Centre Kemenakertrans untuk Tsunami Jepang menyatakan hal itu dalam rilisnya berdasarkan hasil pantauan dari Japan International Corporation of Welfare Services (JICWELS) pada pukul 09.30 WIB, Minggu (13/3/2011).

Mereka tersebar di beberapa prefektur yang terkena tsunami, sebagai berikut:

1. Miyagi (jumlah nurse 3 dan careworkers 6 orang)
2. Iwate (careworkers 2)
3. Fukushima (nurse 4)
4. Aomori (nurse 4 dan careworkers 9)

"Khusus di Prefektur Aomori semua selamat dan berada di rumah sakit dan panti jompo. Sedangkan di tiga prefektur lain komunikasi belum dapat dilakukan karena jaringan rusak sehingga situasinya belum terpantau jelas," jelas Crisis Center Kemenakertrans.

Tim evakuasi KBRI telah tiba melalui jalur darat ke daerah bencana dan pihak JICWELS akan tetap memantau dan menyampaikan laporan keadaan TKI di 3 daerah.

Perkembangan terakhir tentang para nurse dan careworkers akan dipantau terus. Kemenakertrans membuka Crisis Centre Tsunami Jepang di nomor 0815 744 7776, 0816 164 2613, 0815 187 3081 dan 0815 187 3081. Juga dapat dibuka website www.pemagangan.com.


Contoh Artikel Koran:
Membunuh Media, Mencederai Warga
Ditulis oleh Bimo Nugroho
Senin, 06 September 2004 00:00
Sumber: Opini - Koran Tempo

Apakah kita memiliki kebebasan? Apakah kita merasa memiliki kebebasan? Apakah kita cuma seolah-olah merasa memiliki kebebasan?
Kebebasan secara esensial membedakan manusia dari makhluk hidup yang lain. Oleh karena itu, kebebasan menjadi asasi manusia, baik hak maupun kewajiban. Jadi, jawaban atas pertanyaan pertama menjadi haqul mutlak adanya: ya, kita memiliki kebebasan.

Apakah kita merasa memilikinya atau tidak, itu ditentukan oleh tingkat kesadaran sosial-politik tiap individu. Maka, muncullah gradasi kebebasan yang perbedaannya secara halus dipengaruhi oleh pendidikan, bacaan, dan pergaulan seseorang. Orang berjuang keras supaya berpendidikan, kaya, dan punya jaringan luas, ujung-ujungnya toh, memperbanyak pilihan untuk bebas. Sebaliknya, orang bisa mengabaikan sekolah, kekayaan, dan koneksi luas, karena ia merasa tanpa itu semua ia sudah menjadi manusia bebas. Kekayaan dan kekuasaan tidak mempunyai nilai ketika keduanya tak menambah pilihan bebas. 

Bahkan kekayaan dan kekuasaan bisa menjadi mengerikan tatkala menindas kebebasan.
Pada saat manusia menindas kebebasan, pada titik itulah sesungguhnya ia cuma seolah-olah merasa memiliki kebebasan. Ini adalah sebuah kesadaran palsu. Sebab, ketika ia membunuh kebebasan, setali tiga uang pula ia sedang mencederai kemanusiaannya.
Kasus Bambang Harymurti

Pengadilan atas Bambang Harymurti dan dua wartawan Tempo hari ini, juga peristiwa-peristiwa yang menimpa lembaga pers lainnya seperti majalah Trust, harian Rakyat Merdeka, dan Jawa Pos, bukanlah semata-mata kasus hukum, melainkan terlebih merupakan kasus pembunuhan atas kebebasan dan pencederaan terhadap asasi kemanusiaan. Mengapa demikian?

Analogi kerja jurnalis seperti halnya kerja seorang dokter barangkali bisa menerjemahkan filsafat kebebasan dengan kata-kata yang sederhana dalam tulisan yang singkat ini. Tugas jurnalis sama dengan tugas dokter, yaitu menyelamatkan manusia untuk hidup bebas. Dokter memeriksa, menelisik, dan memberi obat, bahkan bila perlu melakukan operasi bedah. Jurnalis mewawancara, mencari, dan memberi informasi, bahkan bila perlu melakukan investigasi. Dokter mempunyai prosedur standar kerja dan kode etik, jurnalis pun wajib bekerja sesuai dengan prosedur standar dan kode etiknya. Jika tidak, keduanya bisa dituduh malapraktek dan dipecat dari profesinya.

Apakah dengan mengikuti prosedur standar dan kode etiknya, dokter dan jurnalis dipastikan dapat menyelamatkan manusia untuk hidup bebas? Apakah dokter yang baik pasti menjamin pasiennya tak akan mati? Apakah wartawan yang baik pasti menjamin khalayak mendapat informasi yang tak terbantahkan? Belum tentu. Pasien mungkin mati dan informasi bisa salah. Tetapi, dokter dan jurnalis tak bisa dihukum jika ia sudah bekerja sesuai dengan prosedur standar dan kode etiknya.

Siapa yang mau jadi dokter dan jurnalis jika dalam setiap proses kerjanya bisa diganggu gugat atau dikriminalisasi? Setiap intervensi dari siapa pun terhadap kerja mereka justru bisa mengacaukan hasil dan independensi pekerjaannya. Di situlah dokter dan jurnalis mempunyai kebebasan otonom dalam kerja profesinya. Kebebasan itu diberikan bukan untuk enak-enakan, kerja semaunya, melainkan demi menjamin kemaslahatan hidup manusia.

Nah, bagaimana jika semua standar kerja dan kode etik sudah diikuti, toh pasien mati atau berita ternyata salah? Pergulatan manusia dengan kebebasan telah menemukan sebuah konsep yang dikenal luas: kebebasan memperoleh informasi. Pihak yang dirugikan dapat mengajukan klaim atas kebenaran informasi, dan dokter atau jurnalis wajib memberikan jawaban kepada pihak yang berhak tersebut.

Indonesia belum memiliki UU Kebebasan Memperoleh Informasi dan lembaga yang memfasilitasi warga seperti Komisi Informasi. Tetapi, ada Ikatan Dokter Indonesia dan Dewan Pers yang bisa menjadi forum arbitrase untuk klaim atas kebenaran informasi.
Bila proses arbitrase ini dijalankan, khususnya untuk kasus pers, kita bisa meyakini bahwa sesungguhnyalah kita memiliki kebebasan pers dan memang merasa memiliki kebebasan pers. Sebaliknya, kriminalisasi pers dengan tuntutan di pengadilan hingga membunuh media (bahkan overkilling!) hanya menunjukkan kesadaran palsu akan kebebasan. 

Mereka yang melakukannya barangkali tak menyadari bahwa membunuh media berarti mencederai warga, termasuk kemanusiaannya sendiri.
Penulis mendukung pernyataan Komite Antikriminalisasi Pers yang meminta supaya majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang mengadili kasus Tempo membebaskan Bambang Harymurti dan dua jurnalisnya. Lebih dari sekadar persoalan Tempo, kasus ini, seperti halnya yang menimpa media-media lain, merupakan persoalan bersama dalam upaya menegakkan demokrasi dan kebebasan. 

Sebagai warga, kita telah dicederai karena media-media tak lagi bebas memberikan informasi yang kita butuhkan. Pilihan informasi yang kita punya pun makin terbatas.
Citizen Lawsuit, Sekali lagi sebagai warga, kita tak bisa membiarkan kasus-kasus kriminalisasi pers ini makin banyak dan makin merugikan publik. Bagaimana caranya? Paling tidak ada dua: cara preman dan cara nonpreman atau yang beradab.

Mau gunakan cara preman? O, gampang, pakai saja kekerasan, intimidasi, sabotase, bahkan kalau perlu gunakan isu suku, agama, ras, dan antargolongan, seperti provokasi-provokasi yang telah meluluhlantakkan berbagai wilayah negeri ini. Mau cara yang lebih halus, cari pengacara yang lincah, main suap jaksa dan hakim sehingga keputusan pengadilan bisa diatur. Di luar pengadilan, terbitkanlah media cetak atau curilah izin frekuensi untuk bikin radio atau TV yang isinya mendukung upaya kita menggebuk lawan. 

Tetapi, saudara-saudara, cara-cara preman tersebut justru akan menjauhkan kita dari kebebasan dan kemanusiaan kita sendiri. Jadi, tak usahlah dipakai karena hasilnya hanya akan menjadikan kita seolah-olah merasa memiliki kebebasan.
Bagaimana dengan jalan nonpreman? Dalam aktivitas penulis bersama beberapa program LBH Pers, ada salah satu alternatif jalan hukum yang bisa ditempuh untuk melawan kriminalisasi pers, yaitu Citizen Lawsuit. 

Sebagai warga negara kita bisa menuntut perubahan kebijakan yang wajib dilakukan oleh lembaga-lembaga negara untuk menghentikan kriminalisasi pers.
Sayang, tulisan ini punya keterbatasan ruang untuk menerangkan sisik-melik Citizen Lawsuit, tetapi pada intinya Anda bersama rekan-rekan Anda (termasuk saya) dapat meminta Mahkamah Agung (MA) untuk mengeluarkan Peraturan MA (Perma) yang mengikat jajaran hakim di seluruh Indonesia untuk menggunakan UU Pers Nomor 40/1999 sebagai aturan khusus dalam menyelesaikan permasalahan akibat pemberitaan pers.

UU Pers itu memang tidak sangat sempurna, tetapi paling tidak menjamin kita sebagai warga negara untuk mendapatkan informasi lewat pers. Dengan kebebasan pers, tidak berarti media dan pekerjanya bisa seenak-enaknya melansir berita karena ada standar kerja dan kode etik yang harus mereka ikuti. Jadi, kalaupun beritanya salah, kita bisa melakukan klaim lewat Dewan Pers, karena kita punya hak dan kebebasan untuk memperoleh informasi, tanpa harus membunuh medianya. Karena membunuh media berarti mencederai diri kita sendiri sebagai warga negara.







Contoh paragraf :narasi,deskripsi,argumentasi,…




Paragraf Narasi

Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian. Dalam karangan atau paragraf narasi terdapat alur cerita, tokoh, setting, dan konflik. Paragraf naratif tidak memiliki kalimat utama.

Perhatikan contoh berikut!

Kemudian mobil meluncur kembali, Nyonya Marta tampak bersandar lesu. Tangannya dibalut dan terikat ke leher. Mobil berhenti di depan rumah. Lalu bawahan suaminya beserta istri-istri mereka pada keluar rumah menyongsong. Tuan Hasan memapah istrinya yang sakit. Sementara bawahan Tuan Hasan saling berlomba menyambut kedatangan Nyonya Marta
.


Paragraf Argumentasi adalah paragraf atau karangan yang membuktikan kebenaran tentang sesuatu.

Untuk memperkuat ide atau pendapatnya penulis wacana argumetasi menyertakan data-data pendukung. Tujuannya, pembaca menjadi yakin atas kebenaran yang disampaikan penulis.

Dalam paragraf argumentasi, biasanya ditemukan beberapa ciri yang mudah dikenali. Ciri- ciri tersebut misalnya (1) ada pernyataan, ide, atau pendapat yang dikemukakan penulisnya; (2) alasan, data, atau fakta yang mendukung; (3) pembenaran berdasarkan data dan fakta yang disampaikan. Data dan fakta yang digunakan untuk menyusun wacana atau paragraf argumentasi dapat diperoleh melalui wawancara, angket, observasi, penelitian lapangan, dan penelitian kepustakaan.

Pada akhir paragraf atau karangan, perlu disajikan kesimpulan. Kesimpulan ini yang membedakan argumentasi dari eksposisi.


Menyetop bola dengan dada dan kaki dapat ia lakukan secara sempurna. Tembakan kaki kanan dan kiri tepat arahnya dan keras. Sundulan kepalanya sering memperdayakan kiper lawan. Bola seolah-olah menurut kehendaknya. Larinya cepat bagaikan kijang. Lawan sukar mengambil bola dari kakinya. Operan bolanya tepat dan terarah. Amin benar-benar pemain bola jempolan (Tarigan 1981 : 28).

Paragraf Deskripsi

Deskripsi adalah salah satu jenis karangan yang melukiskan suatu objek sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga pembaca dapat melihat, mendengar, merasakan, mencium secara imajinatif apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan dicium oleh penulis tentang objek yang dimaksud.

Contoh

Gadis kecil itu. Ia terus memandangi lautan yang biru. Gulungan riak-riak kecil tak
membuatnya bergeming. Hembusan hawa pantai nan panas, tak membuat matanya
beralih dari laut. Air pantai terus menyapu lembut kulit kakinya. Deburan suara ombak mengisiki telinganya. Hari itu langit tak berawan. Ia terus memandangi laut. Laut
yang semakin biru sampai ambang cakrawala.Ia memandangi nelayan yang tengah
menepi. Memandangi pulau kecil nan jauh di seberang sana. Ia benci laut!
Gadis itu benci laut, karena di sanalah kedua orang tuanya meninggal.

Sumber
 http://iaibcommunity.wordpress.com/2008/…

Contoh Paragraf Deduktif, Induktif dan Campuran



Contoh Paragraf Deduktif
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan budaya . Contohnya di pulau Sumatra yang terdiri dari suku batak, suku minang , suku aceh, suku melayu dan lain-lain yang masing-masing memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Bukan hanya dipulau Sumatra saja, bahkan di pulau Jawa, Kalimantan, dan juga pulau-pulau lainnya juga terdapat macam-macam suku dengan kebudayaannya.

Contoh Paragraf Induktif
Selain kaya akan budaya , Indonesia juga memiliki lahan pertanian yang subur yang banyak menghasikkan rempah-rempah , bahan pangan , bahkan juga buah-buahan. Dari segi barang tambang , Indonesia juga sangat potensial, terbukti Indonesia salah satu Negara di Asia yang meng ekspor minyak bumi, batu bara, dan barang tambang lainnya. Maka tidak salah kalau dikatakan Indonesia adalah Negara yang kaya.

Contoh Paragraf Campuran
Saat ini Indonesia sedang berusaha membangkitkan perekonomiannya. Banyak usaha yang dilakukan, mulai dari menekan jumlah barang import yang mengalahkan pemakaian barang lokal. Pemerintah juga meluaskan lapangan pekerjaan, agar sumber daya manusia (SDM) dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk pembangunan Negara. Bagia pelaku korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang sangat merugikan perekonomian Negara tentunya akan diberikan sanksi tegas. Karna yang kita ketahui Indonesia terpuruk akibat KKN yang terjadi di segala institusi. Oleh karena itu, dengan usaha yang dilakukan sekarang diharapkan Indonesia dapat membangkitkan perekonomiannya.



sumber : http://yantiesitoruzz.blogspot.com/2010/04/contoh-paragraf-deduktif-induktif.html

Pengertian Paragraf



Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Dalam sebuah paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat topik, kalimat-kalimat penjelas, sampai pada kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam satu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. Paragraf dapat juga dikatakan sebagai sebuah karangan yang paling pendek (singkat). Dengan adanya paragraf, kita dapat membedakan di mana suatu gagasan mulai dan berakhir. Kita akan kepayahan membaca tulisan atau buku, kalau tidak ada paragraf, karena kita seolah-olah dicambuk untuk membaca terus menerus sampai selesai. Kitapun susah memusatkan pikiran pada satu gagasan ke gagasan lain. Dengan adanya paragraf kita dapat berhenti sebentar sehingga kita dapat memusatkan pikiran tentang gagasan yang terkandung dalam paragraf itu.
Jenis Paragraf
Beberapa penulis seperti Sabarti Akhadiah, Gorys Keraf, Soedjito, dan lain-lain membagi paragraf menjadi tiga jenis. Kriteria yang mereka gunakan adalah sifat dan tujuan paragraf tersebut. Berdasarkan hal tersebut, jenis paragraf dibedakan sebagai berikut.
1.Jenis Paragraf Berdasarkan Sifat dan Tujuannya
Keraf (1980:63-66) memberikan penjelasan tentang jenis paragraf berdasarkan sifat dan tujuannya sebagai berikut.

(a) Paragraf Pembuka
Tiap jenis karangan akan mempunyai paragraf yang membuka atau menghantar karangan itu, atau menghantar pokok pikiran dalam bagian karangan itu. Oleh Sebab itu sifat dari paragraf semacam itu harus menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada apa yag sedang diuraikan. Paragraf yang pendek jauh lebih baik, karena paragraf-paragraf yang panjang hanya akan meimbulkan kebosanan pembaca.

(b) Paragraf Penghubung
Paragraf penghubung adalah semua paragraf yang terdapat di antara paragraf pembuka dan paragraf penutup.

Inti persoalan yang akan dikemukakan penulisan terdapat dalam paragraf-paragraf ini. Oleh Sebab itu dalam membentuk paragraf-paragraf penghubung harus diperhatikan agar hubungan antara satu paragraf dengan paragraf yang lainnya itu teratur dan disusun secara logis.
Sifat paragraf-paragraf penghubung bergantung pola dari jenis karangannya. Dalam karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif, eksposisis, paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf yang menekankan pendapat pengarang.
(c) Paragraf Penutup
Paragraf penutup adalah paragraf yang dimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian karangan. Dengan kata lain, paragraf ini mengandung kesimpulan pendapat dari apa yang telah diuraikan dalam paragraf-paragraf penghubung.

Apapun yang menjadi topik atau tema dari sebuah karangan haruslah tetap diperhatikan agar paragraf penutup tidak terlalu panjang, tetapi juga tidak berarti terlalu pendek. Hal yang paling esensial adalah bahwa paragraf itu harus merupakan suatu kesimpulan yang bulat atau betul-betul mengakhiri uraian itu serta dapat menimbulkan banyak kesan kepada pembacanya.
2.Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama
Letak kalimat utama juga turut menentukan jenis paragraf. Penjenisan paragraf berdasarkan letak kalimat utama ini berpijak pada pendapat Sirai, dan kawan-kawan(1985:70-71) yang mengemukakan empat cara meletakkan kalimat utama dalam paragraf.

(a) Paragraf Deduktif
Paragraf dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat utama. Kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas yang berfungsi menjelaskan kalimat utama. Paragraf ini biasanya dikembangkan dengan metode berpikir deduktif, dari yang umum ke yang khusus.

Dengan cara menempatkan gagasan pokok pada awal paragraf, ini akan memungkinkan gagasan pokok tersebut mendapatkan penekanan yang wajar. Paragraf semacam ini biasa disebut dengan paragraf deduktif, yaitu kalimat utama terletak di awal paragraf.
-          Contoh:Paragraf  Deduktif

Indonesia merupakan Negara yang kaya akan budaya . Contohnya di pulau Sumatra yang terdiri dari suku batak, suku minang , suku aceh, suku melayu dan lain-lain yang masing-masing memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Bukan hanya dipulau Sumatra saja, bahkan di pulau Jawa, Kalimantan, dan juga pulau-pulau lainnya juga terdapat macam-macam suku dengan kebudayaannya.
 (b) Paragraf Induktif
Paragraf ini dimulai dengan mengemukakan penjelasan-enjelasan atau perincian-perincian, kemudian ditutup dengan kalimat utama. Paragraf ini dikembangkan dengan metode berpikir induktif, dari hal-hal yang khusus ke hal yang umum.

- Contoh Paragraf Induktif :
Selain kaya akan budaya , Indonesia juga memiliki lahan pertanian yang subur yang banyak menghasikkan rempah-rempah , bahan pangan , bahkan juga buah-buahan. Dari segi barang tambang , Indonesia juga sangat potensial, terbukti Indonesia salah satu Negara di Asia yang meng ekspor minyak bumi, batu bara, dan barang tambang lainnya. Maka tidak salah kalau dikatakan Indonesia adalah Negara yang kaya.
(c) Paragraf Gabungan atau Campuran
Pada paragraf ini kalimat topik ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf. Dalam hal ini kalimat terakhir berisi pengulangan dan penegasan kalimat pertama. Pengulangan ini dimaksudkan untuk lebih mempertegas ide pokok. Jadi pada dasarnya paragraf campuran ini tetap memiliki satu pikiran utama, bukan dua.

-  Contoh paragraf campuran seperti dikemukakan oleh Keraf (1989:73):
Sifat kodrati bahasa yang lain yang perlu dicatat di sini ialah bahwasanya tiap bahasa mempunyai sistem. Ungkapan yang khusus pula, masing-masing lepas terpisah dan tidak bergantung dari yang lain. Sistem ungkapan tiap bahasa dan sistem makna tiap bahasa dibatasi oleh kerangka alam pikiran bangsa yang memiliki bahasa itu kerangka pikiran yang saya sebut di atas. Oleh karena itu janganlah kecewa apabila bahasa Indonesia tidak membedakan jamak dan tunggal, tidak mengenal kata dalam sistem kata kerjanya, gugus fonem juga tertentu polanya, dan sebagainya. Bahasa Inggris tidak mengenal “unggah-ungguh”. Bahasa Zulu tidak mempunyai kata yang berarti “lembu”, tetapi ada kata yang berarti “lembu putih”, “lembu merah”, dan sebagainya. Secara teknis para linguis mengatakan bahwa tiap bahasa mempunyai sistem fonologi, sistem gramatikal, serta pola semantik yang khusus.
(d) Paragraf Tanpa Kalimat Utama
Paragraf ini tidak mempunyai kalimat utama, berarti pikiran utama tersebar di seluruh kalimat yang membangun paragraf tersebut. Bentuk ini biasa digunakan dalam karangan berbentuk narasi atau deskripsi.

- Contoh paragraf tanpa kalimat utama:
Enam puluh tahun yang lalu, pagi-pagi tanggal 30 Juni 1908, suatu benda cerah tidak dikenal melayang menyusur lengkungan langit sambil meninggalkan jejak kehitam-hitaman dengan disaksikan oleh paling sedikit seribu orang di pelbagai dusun Siberi Tengah. Jam menunjukkan pukul 7 waktu setempat. Penduduk desa Vanovara melihat benda itu menjadi bola api membentuk cendawan membubung tinggi ke angkasa, disusul ledakan dahsyat yang menggelegar bagaikan guntur dan terdengar sampai lebih dari 1000 km jauhnya. (Intisari, Feb.1996 dalam Keraf, 1980:74)
Sukar sekali untuk mencari sebuah kalimat topik dalam paragraf di atas, karena seluruh paragraf bersifat deskriptif atau naratif. Tidak ada kalimat yang lebih penting dari yang lain. Semuanya sama penting, dan bersama-sama membentuk kesatuan dari paragraf tersebut.

Artikel Paragraf Deskriptif


Artikel dan berita tentang pengertian metode kualitatif 
deskriptif mungkin telah berada pada daftar posting yang
 telah dipublis pada situs ini, namun mungkin anda. 
Kumpulan 
artikel dan berita menarik terbaru yang lagi banyak dicari di 
Internet Kabar terkini dan juga artikel gratis terbaik.

Artikel Paragraf Deskriptif

. Ujian nasional tahun pelajaran
 2007/2008 panduan materi sma dan ma bahasa indonesia 
program studi bahasa pusat penilaian pendidikan balitbang 
depdiknas sma/ma©. Salah satu komponen utama dalam 
sebuah karangan adalah paragraf paragraf yang efektif 
terdiri dari 56 kalimat dalam sebuah paragraf, terdapat satu 
kalimat yang.
Contoh deskripsi: komponen : pengembangan kualitas 
pembelajaran deskripsi ini perlu dilengkapi dengan contoh 
nyata yang saudara alami/lakukan dalam contoh data artikel 
paragraf deskriptif.

Artikel Paragraf Deskriptif

. Program tahunan satuan pendidikan :sma santa maria 1 kelas/semester :xi/i mata pelajaran : bahasa artikel paragraf deskriptif. Pengertian paragraf paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan dalam sebuah paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh artikel paragraf deskriptif. Paragraf induksi dan deduksi ragam membaca itu bermacammacam salah satu di antaranya ialah membaca intensif membaca intensif adalah membaca dengan cermat materi artikel paragraf deskriptif.

Minggu, 06 November 2011

Linkin Park - No More Sorrow Lyrics




Are you lost, In your lies?
Do you tell yourself, I don't realize?
Your crusades, A disguise.
You replaced freedom with fear,
You trade money for lives.

I'm aware of what you've done.

No, No More Sorrow.
I've paid for your mistakes.
Your time is borrowed.
Your time has come to be replaced.

I see pain, I see need.
I see liars and thieves,
Abuse power with greed.
I had hope for you, I believed.
Now I'm beginning to think that I've been deceived.

You will pay for what you've done.

No, No More Sorrow.
I've paid for your mistakes.
Your time is borrowed.
Your time has come to be replaced.

Fakes and hypocrites.
Fakes and hypocrites.
Fakes and hypocrites.

No, No More Sorrow.
I've paid for your mistakes.
Your time is borrowed.
Your time has come to be replaced.

No More Sorrow.
I've paid for your mistakes.
Your time is borrowed.
Your time has come to be replaced.

Your time has come to be replaced.
Your time has come to be erased.


Linkin Park - Valentine's Day Lyrics


My insides are turned to ash so slow
And blew away as I collapsed so cold
A black wind took them away from sight
And held the darkness over day that night
And the clouds above move closer looking so disatisfied
but the heartless wind kept blowing, blowing

I used to be my own protection but not now
Cuz my path has lost direction somehow
A black wind took you away from sight
And held the darkness over day that night
And the clouds above move closer looking so disatisfied
And the ground below grew colder as they put you down inside
but the heartless wind kept blowing, blowing

So now you're gone and I was wrong
I never knew what it was like to be alone

On a Valentine's Day, On a Valentine's Day
On a Valentine's Day, On a Valentine's Day
On a Valentine's Day, On a Valentine's Day
On a Valentine's Day, On a Valentine's Day
(I used to be my own protection but not now)
On a Valentine's Day, On a Valentine's Day
(Cuz my mind has lost direction somehow)
On a Valentine's Day, On a Valentine's Day
(I used to be my own protection but not now)
On a Valentine's Day, On a Valentine's Day
(Cuz my mind has lost direction somehow)


Jumat, 04 November 2011

Tahu menyebabkan pikun




Tahu adalah makanan yang populer di Indonesia. Namun makan tahu terlalu banyak disinyalir berisiko membuat daya ingat manusia memburuk. Hal itu merupakan hasil penelitian pada 719 orang-orang berusia lanjut yang tinggal di pedesaan dan perkotaan di Indonesia.Para peneliti menemukan, konsumsi tahu dalam jumlah banyak yakni paling sedikit sehari sekali, bisa membuat daya ingat memburuk. Utamanya adalah bagi orang-orang yang berusia lebih dari 68 tahun.

Demikian disampaikan peneliti dari Universitas Loughborough, Inggris, dalam jurnal Masalah Kepikunan, Geriatrik, dan Kognitif. Makanan olahan dari kedelai merupakan sumber protein alternatif bagi sebagian orang di negara berkembang. Meski demikian, konsumsi kedelai belakangan juga meningkat di negara-negara Barat. Makanan tersebut sering dipromosikan sebagai ‘makanan super’.

Makanan dari kedelai kaya akan mikronutrien yang disebut phytoestrogen, yakni zat mirip estrogen (salah satu hormon pada perempuan). Suatu penelitian menemukan, zat ini kemungkinan bisa memproteksi otak manusia berusia muda dan yang berusia menengah dari kerusakan. Namun efeknya pada otak orang yang berusia lanjut tidak jelas.

Tetapi studi terbaru menunjukkan, phytoestrogen dalam kuantitas tinggi berpotensi meningkatkan risiko kepikunan. Ketua penelitian Profesor Eef Hogervorst mengatakan, penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya menemukan hubungan terapi estrogen dengan meningkatnya risiko kepikunan pada usia lebih dari 65 tahun.

Selain itu estrogen dan (kemungkinan pula) phytoestrogen cenderung mendorong pertumbuhan sel. Tetapi dosis tingi estrogen dapat mendorong kerusakan sel akibat partikel yang dikenal sebagai radikal bebas. Namun ada indikasi kerusakan tersebut bukan disebabkan oleh tahu, namun oleh formaldehida yang kadang-kadang digunakan di Indonesia sebagai bahan pengawet.

Para peneliti mengakui, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan apakah ada efek yang sama pada kelompok etnik lainnya. Meskipun pada penelitian sebelumnya juga menemukan korelasi konsumsi tahu dalam jumlah besar bisa meningkatkan risiko kepikunan pada pria tua keturunan Jepang yang tinggal di Amerika.

Studi lainnya menunjukkan, makan tempe malah bisa membuat daya ingat manusia menjadi lebih baik. Menurut Profesor Hogervors, efek menguntungkan dari tempe dihubungkan dengan fakta bahwa makanan tersebut mengandung vitamin folate yang tinggi yang bisa mengurangi risiko kepikunan. “Interaksi antara level tinggi folate dan phytoestrogen bisa menghindarkan dari kerusakan kognitif. 

Cahaya Iman


Hakikat Iman

Hakikat iman (nur iman) adalah Cahaya Allah yang memancar di hati orang yang
dikehendaki Allah bersih dari segala sesuatu yang tidak disukai-Nya.

QS. Al Baqarah (2) : 257
Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari
kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman).

QS. Al Maidah (5) : 16
… dengankitab itu pula Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita
kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, ... [Referensi QS
14:1, 5 ; 33:43 ; 57:9 ; 65:11]

QS. An Nuur (24) : 40
barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia
mempunyai cahaya sedikitpun.

QS. Az Zumar (39) : 22
orang-orang yang dibukakan Allah hatinya (untuk) berserah diri lalu ia
mendapat cahaya dari Rabbnya

Sabda Rasulullah SAW
Apabila cahaya Allah telah masuk kedalam qalbi maka dadapun menjadi lapang
dan terbuka…” Seorang sahabat bertanya, “Apakah yang demikian itu
tanda-tandanya ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Ya, orang-orang yang
mengalaminya lalu merenggangkan pandangannya dari negeri tipuan (dunia) dan
bersiap menuju ke negeri abadi (akhirat) serta mempersiapkan mati sebelum
mati.

QS. Al An’am (6) : 122
Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan
kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan
ditengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya
berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya.

QS. Al Hadid (57) : 12
 (yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mu'min laki-laki dan perempuan
sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka…

Sahabat Anas bin Malik meriwayatkan
Suatu ketika Rasulullah SAW sedang berjalan-jalan. Beliau bertemu dengan
seorang sahabat Anshar bernama Haritsah. Rasulullah SAW bertanya: "Bagaimana
keadaanmu ya Haritsah?" Haritsah menjawab : "Hamba sekarang benar-benar
menjadi seorang mukmin billah". Rasulullah SAW menjawab: "Yaa Haritsah,
pikirkanlah dahulu apa yang engkau ucapkan itu, setiap ucapan itu harus
dibuktikan!" Haritsah menjawab : "Ya Rasulullah, hawa nafsu telah
menyingkir, kalau malam tiba hamba berjaga untuk beribadah kepada Allah dan
di waktu siang hamba berpuasa..." Sekarang ini hamba dapat melihat Arsy
Allah tampak dengan jelas di depan hamba... Hamba dapat melihat orang di
surga saling kunjung mengunjungi, Hamba dapat melihat orang di neraka
berteriak-teriak..."Maka Rasulullah SAW berkata : "Engkau menjadi orang yang
Imannya dinyatakan dengan terang oleh Allah SWT di qolbimu".

Sabda Rasulullah SAW
“…takutlah kamu akan firasat orang-orang mukmin, sebab mereka memandang
dengan cahaya Allah…”



Fungsi Iman

Fungsi iman adalah sebagai Syarat untuk mendapat petunjuk/pimpinan Allah.
Syarat Untuk Mengerti Penjelasan Al Qur’an, dan Media Mengenal-Nya dan
Rasul-Nya


1. Syarat untuk mendapat petunjuk/pimpinan Allah.

Lihat kutipan keterangan tentang petunjuk pada Bab II Keterangan Al Qur’an
tentang Petunjuk

QS. Al Baqarah (2) : 272
Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah
yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya.

QS. An Nuur (24) : 35
… Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki…

 QS. Ar Ra’du (13) : 27-28
Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki
orang-orang yang bertaubat kepada-Nya, (yaitu) orang-orang yang beriman …

QS. Al Hajj (22) : 54
… sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman
kepada jalan yang lurus.

QS. Yunus (10) : 9
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shaleh,
mereka diberi petunjuk oleh Rabb mereka karena keimanannya…

QS. At Taghabuun (64) : 11
Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi
petunjuk kepada hatinya.



2. Syarat Untuk Mengerti Penjelasan Al Qur’an.

Iman adalah syarat untuk dapat menyentuh (mengerti penjelasan terdalam )
dari Al Qur’an. Lihat penjelasan pada Bab III Fungsi Al Qur’an bagi orang
Beriman

QS. Asy Syura (42) : 52
Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al-Kitab (al-Qur'an) dan tidak
pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan padanya cahaya, yang
Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba
Kami. [Referensi QS 4:174 ; 64:8]

QS. Al Waaqiah (56) : 77-79
sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang
terpelihara (Lauhul Mahfuzh), tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang
disucikan.

QS. Fushilaat (41) : 53
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di
segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka
bahwa al-Qur'an itu benar.

QS. Al Ankaabuut (29) : 49
Sebenarnya, al-Qur'an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada
orang-orang yang diberi ilmu.

 QS. Ali Imran (3) : 7
Dia-lah yang menurunkan Al-Kitab (al-Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi)nya
ada ayat-ayat yang muhkamat itulah pokok-pokok isi al-Qur'an dan yang lain
(ayat-ayat) mutasyaabihaat. … padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya
melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami
beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Rabb
kami". Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan ulil
albab.


3. Iman Media Mengenal-Nya dan Rasul-Nya

QS. Al Hadiid (57) : 19
Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka itu
orang-orang yang Shiddiqin dan orang-orang yang menjadi saksi di sisi Rabb
mereka. Bagi mereka pahala dan cahaya mereka.


Tempat Iman

Tempat cahaya iman (nur iman) didalam hati.

QS. Al Hujuraat (49) : 7
… Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah
dalam hatimu …

QS. Al Hujuraat (49) : 14
Orang-orang Arab Badwi itu berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah (kepada
mereka):" Kamu belum beriman,tetapi katakanlah 'kami telah tunduk', karena
iman itu belum masuk ke dalam hatimu.

QS. Al Mujaadilah (58) : 22
Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati
mereka …

Hadits Qudsi
Berkata Wahab bin Munabbih, bahawasanya Rasulullah SAW telah bersabda :
Allah Ta'ala telah berfirman : "Sesungguhnya semua petala langit dan bumi
akan menjadi sempit untuk merangkul Zat-Ku, akan tetapi Aku mudah untuk
dirangkul oleh qalbu (hati) seorang Mukmin." (Hadits Riwayat Ahmad)


Bab II
Keterangan Al Qur’an tentang Petunjuk



QS. Al Baqarah (2) : 120
Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)".

QS. Yunus (10) : 108
… barangsiapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya (petunjuk itu) untuk
kebaikan dirinya sendiri.

QS. Al Israa (17) : 15
Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan petunjuk (Allah), maka sesungguhnya
dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri …

QS. Al Israa (17) : 97
Dan barangsiapa yang ditunjuki Allah, dialah yang mendapat petunjuk …

QS. Al A’raaf (7) : 178
Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat
petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang
yang merugi.

QS. Maryam (19) : 76
Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk.

QS. Al Baqarah (2) : 5
Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Rabb-nya,dan merekalah
orang-orang yang beruntung.

QS. Al Baqarah (2) : 38
… maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada
kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

QS. Thaahaa (20) : 123
Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang
mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan seat dan ia tidak akan celaka.



Bab III
Fungsi Al Qur’an bagi orang Beriman




QS. Al Baqarah (2) : 97
… maka Jibril itu telah menurunkan (al-Qur'an) ke dalam hatimu dengan seizin
Allah; membenarkan apa yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita
gembira bagi orang-orang yang beriman. [Referensi QS 26 : 92-94]

QS. Ali Imraan (3) : 138
(al-Qur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta
pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa. [Referensi QS 2:2]

QS. Al Maidah (5) : 16
Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya
ke jalan keselamatan, dan (dengankitab itu pula) Allah mengeluarkan
orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan
seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.

QS. Fushilat (41) : 44
al-Qur'an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman
[Referensi QS 31:2-5 ; 7:203]

QS. Al Anfaal (8) : 2
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang … apabila
dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya, bertambahalah iman mereka (karenanya)
dan kepada Rabblah mereka bertawakkal [Referensi QS 39:23 ; 17 : 107]

Imam Al Ghazaly mengatakan
Barangsiapa buta hatinya maka tidak akan tersentuh agama ini kecuali hanya
kulit dan tanda-tandanya saja, sedangkan intisari hakikat-hakikat agama
tidak tersentuh sama sekali. (Ihya Ulumuddin Buku IV)
Kedudukan Al Qur’an bagi mata hati adalah sama seperti kedudukan matahari
bagi mata lahiriah…, hanya dengan itulah sempurnalah penglihatan (Misykat
Cahaya-Cahaya).




 Bab IV
Orang-Orang Beriman

Janji Allah terhadap Orang Beriman

QS. Ali Imran (3) : 139
kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang
yang beriman.

QS. Al Mujaadilah (58) : 11
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. [Referensi QS 8:4
; 9:20 ; 6:165]

QS. Ali Imran (3) : 152
Dan Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan) atas orang-orang yang
beriman. [Referensi QS 4:175 ; 17:19 ; 9:72 , 111-112 ; 32:17]

QS. At Taubah (9) : 26
Kemudian Allah memberi ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang
yang beriman. [Referensi QS 13:28 ; 48:4]

QS. Al Baqarah (2) : 62
Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan
orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman
kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala
dari Rabb mereka. [Referensi 2:277 ; 3:57 ; 3:199 ; 4:173 ; 16:97 ; 57:19]

QS. Maryam (19) : 96
Sesungguhnya orang-orang beriman dan beramal shalih, kelak Allah Yang Maha
Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka kasih sayang.

QS. Al Ahzab (33) : 43
Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.

QS. Asy Syuura (42) : 26
dan Dia memperkenankan (do'a) orang-orang yang beriman serta mengerjakan
amal yang shalih dan menambah (pahala) kepada mereka dari karunian-Nya.

 QS. Muhammad (47) : 2
Dan orang-orang yang beriman (kepada Allah) dan mengerjakan amal-amal
shalih … Allah menghapus kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan
mereka.

QS. Al Ankabuut (29) : 7
Dan orang-orang yang beriman dan beramal shalih, benar-benar akan Kami
hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri mereka
balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.

QS. Thahaa (20) : 75
Dan barangsiapa datang kepada Rabbnya dalam keadaan beriman, lagi
sungguh-sungguh beramal shalih, maka mereka itulah orang-orang yang
memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia),

QS. Al Baqarah (2) : 82
Dan orang-orang yang beriman serta beramal shalih, mereka itu penghuni
surga, mereka kekal di dalamnya.


Ciri Orang yang Beriman

Dari cahaya iman yang ada dalam hatinya, jadilah orang-orang beriman
melakukan aktifitas-aktifitas yang mencirikan keimanannya.

QS. Al Baqarah (2) : 177
? Beriman kepada Allah, Hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab,
nabi-nabi
? memberikan harta yang dicintainya [Referensi QS 9:92 ; 3:134 ; 8:3]
? (memerdekakan) hamba sahaya
? mendirikan shalat
? menunaikan zakat
? menepati janjinya apabila ia berjanji
? sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan.

QS. Ali Imran (3) : 16-17
? berdo'a
? sabar
? benar
? ta'at
? menafkahkan hartanya (di jalan Allah) [Referensi QS 51:18]
? dan memohon ampun di waktu sahur [Referensi QS 51:18]

QS. Al Anfal  (8) : 2
? Apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka [Referensi QS 22:35]
? Apabila dibacakan Ayat-ayat-Nya, bertambahalah iman mereka
? kepada Allah mereka bertawakkal [Referensi QS 3:6 ; 5:23, 57 ; 8:2 ; 10:84
; 14:11]
? mendirikan shalat
? menafkahkan sebagian dari rizki

QS. Al Baqarah (2) : 165
Adapan orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah.

QS. Maryam (19) : 58
Apabila dibacakan ayat-ayat Allah maka mereka menyungkur dengan bersujud dan
menangis.

QS. At Taubah (9) : 112
bertaubat, beribadat, memuji (Allah), melawat, ruku', sujud, menyuruh
berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat munkar dan memelihara hukum-hukum Allah.

QS Al Mu’minuun (23) : 1-9
? khusyu' dalam shalatnya,
? menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,
? menunaikan zakat,
? menjaga kemaluannya,
? memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya,
? memelihara shalatnya.

QS. As Sajdah (32) : 15
orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat (Kami), mereka
menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Rabbnya, sedang mereka tidak
menyombongkan diri.




 Bab VI
Kesimpulan


Imam Al Ghazaly dalam bukunya yang berjudul Al Ihya Ulumuddin, Buku ke
IV-tentang Ajaibul Qulub mengatakan, bahwa iman itu terbagi atas 3 (tiga)
jenis, yaitu:

1. Iman Awami, yaitu iman secara awam (taqlid).
2. Iman Mutakallimin, yaitu iman dengan dalil-dalil (argumentatif). Iman
jenis ini lebih dekat kepada Iman Awami.
3. Iman Arifin, yaitu iman dengan yakin. Menyaksikan secara jelas dan
langsung, hal-hal yang di-imani.

Iman secara Awami dan Mutakallimin, adalah berupa definisi rukun iman yang
diambil dari penjelasan dalam sebuah hadits Rasulullah SAW, yaitu :
1. Iman kepada Allah
2. Iman kepada Malaikat Allah
3. Iman kepada Kitab Allah
4. Iman kepada Rasulullah
5. Iman kepada Hari Pembalasan
6. Iman kepada taqdir baik dan taqdir buruk

Iman secara arifin hakikatnya adalah cahaya.

Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari
kegelapan kepada cahaya (iman). (QS. 2:257)

... dan (dengankitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap
gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya … (QS. 5:16)

Orang yang mampu keluar dari dominasi hawa nafsunya dengan berserah diri
kepada Allah, adalah orang yang mati sebelum mati, yang akan diberikan
cahaya Iman oleh Allah SWT.

Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan
kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan
ditengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya
berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya.
(QS. 6:122)

… orang-orang yang dibukakan Allah hatinya (untuk) berserah diri lalu ia
mendapat cahaya dari Rabbnya … (QS. 39:22)

Sebuah ruangan yang tidak ada lampu atau cahaya matahari, akan menjadi
sangat gelap. Walaupun disana ada meja, bangku, tempat tidur, dsb tetapi
tidak terlihat. Kalaulah dalam ruangan tersebut ada seberkas cahaya, maka
akan terlihatlah apa-apa yang ada di dalamnya. Semakin terang cahaya yang
masuk atau berada dalam ruangan tersebut, menjadikan semakin jelas apa-apa
yang ada di dalamnya.

Demikian pula dengan hati. Hati yang tidak diterangi cahaya, akan gelap
gulita. Tidak akan terlihat apa yang ada di dalamnya. Kalaupun ada petunjuk
Allah datang, karena demikian gelap, maka tidak akan diketahuinya.

Iman adalah cahaya Allah. Yang menerangi hati, yang dengannya terlihatlah
segala sesuatu yang ada di dalamnya. Sehingga dengannya, sangat jelaslah
baginya  apa-apa yang terdefinisi dalam rukun iman yang enam itu. Sehingga
ia tidak lagi beriman secara awami dan mutakallimin, tetapi secara arifin.

Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati
mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. (QS. 58:22)

… Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah
dalam hatimu … (QS. 49:7)

Dengan adanya Cahaya Iman dalam hati, menjadikan terlihat petunjuk dari
Allah yang datang kepada-Nya.

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shaleh,
mereka diberi petunjuk oleh Rabb mereka karena keimanannya. (QS. 10:9)

Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi
petunjuk kepada hatinya. (QS. 64:11)

Iman Arifin inilah hakikat keimanan yang hak, yang dengannya seorang hamba
dapat menerima petunjuk yang datang dari Allah, sehingga terpimpinlah ia ke
jalan yang lurus.